Hadiri Kegiatan Penanaman Agroforestry Pangan dan Energidi Kao Barat, Ini Arahan Bupati, Piet Hein Babua, Yang Disampaikan Sekda, E.J. Papilaya - morotaionlinepost.com

Hadiri Kegiatan Penanaman Agroforestry Pangan dan Energidi Kao Barat, Ini Arahan Bupati, Piet Hein Babua, Yang Disampaikan Sekda, E.J. Papilaya

kalbi Hamdani
2 Okt 2025 13:09
4 menit membaca

MorotaiPost-Halut
Kegiatan Penanaman Agroforestry Pangan dan Energi (padi, jagung dan tanaman Multi Purpose Tree Species (MPTS) atau Spesies Pohon Serbaguna pada areal perhutanan sosial provinsi Maluku Utara tahun 2025 yang dilakukan di desa Toliwang, Kao Barat, Selasa,(30/09/25) menjadi moment penting bagi warga Kao Barat untuk kembali meminta perhatian serius pemerintah guna memperhatikan akses jalan menuju kawasan ini.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Halut, E.J. Papilaya, yang mewakili Bupati Halut, Piet Hein Babua, Dandim 1508/Tobelo Letkol Inf Alex Donald M.L. Gaol, Kasie Wilayah II Balai Perhutanan Sosial Ambon, Lenny Leleuya, Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Provinsi Maluku Utara, Muh Alwi, mewakili Direktur Usaha Pengembangan Sosial Provinsi Maluku Utara, Kepala Resort KSDA Tobelo, Yusnan Huma, pimpinan OPD kabupaten Halut, Camat Kao Barat, Efroni Tos Hendrik, Pjs.Danramil 1508-03/Kao Lettu Inf Frans Rishard Komea, Kapolsek Kao Ipda Yahya, personil Koramil 1508-03/Kao, personil Polsek Kao, para Kepala Desa se kecamatan Kao Barat, Kepala Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Kao Barat dan anggota, Ketua Lembaga desa Toliwang dan kelompok tani dan tamu undangan lainnya.

Di awal kegiatan, Ketua Lembaga Desa Toliwang, Kristian Buael, memaparkan bahwa kelompok tani yang ada di areal ini berjumlah 100 dan baru dibentuk. Karena itu sangat mengharapkan dukungan dan kerjasama dari pemerintah daerah dan semua pihak agar kegiatan-kegiatan seperti tidak hanya hari ini tetapi terus berlanjut demi keberlangsungan hidup masyarakat di wilayah ini yang lebih baik.

Kristian juga menyoroti kondisi jalan menuju Kao Barat yang sudah rusak parah seraya mengharapkan perhatian dari pemerintah agar akses jalan tersebut bisa secepatnya diperbaiki.

Salah satu permintaan yang disampaikan juga pada saat itu ialah pemasangan penangkal petir di tengah sawah sehingga warga bisa merasa aman saat memanen.

Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah II Balai Perhutanan sosial Ambon, Leni Leleuya, dalam paparannya mengungkapkan bahwa areal desa Toliwang adalah salah satu areal Penanaman Agroforestry Pangan dalam rangka mendukung swasembada pangan yang selama ini disampaikan oleh bapak presiden RI Prabowo Subianto. Karena itu perlu didukung.

“Provinsi Maluku Utara di tahun ini ada 200 hektare dan yang terbesar di desa Toliwang dengan luasan 100 ha untuk penanaman padi, jagung dan tanaman serbaguna.

Tanaman serbaguna yang nantinya ditanam berupa durian montong, durian musang king, rambutan Binjai, Sengon dan pohon pala. Tanaman-tanaman tersebut akan di tanam pada tahun 2025. Untuk desa Wangongira kurang lebih 20 hektare untuk tanaman padi, kemudian 22 hektare di desa Koli Tidore Kepulauan dan 58 hektare Akelamo Kao kecamatan Kao Teluk ditanami jagung.

Semua kegiatan – kegiatan tersebut difasilitasi oleh pemerintah. Bahwa masyarakat diberi akses untuk mengelola kawasannya dengan potensi-potensi yang ada.

Kami berharap kedepannya tidak sampai hanya seremonial saja tetapi kita semua harus sama sama membangun kolaborasi untuk perhutanan sosial yang lebih baik di Halmahera Utara khususnya dan Provinsi Maluku Utara pada umumnya. Kami berharap bahwa ditingkat tapak ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hutan”, papar Leni.

Sementara itu, Bupati Halut, Piet Hein Babua dalam sambutannya yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah, E.J. Papilaya mengungkan bahwa Presiden Prabowo Subianto menyampaikan melalui arahannya bahwa masyarakat harus menanam padi, jagung dan tanaman apa saja sehingga ketergantungan pada luar negeri bisa dikurangi dan masyarakat bisa menghidupi diri sendiri yang disebut dengan swasembada pangan.

Terkait kondisi jalan menuju Kao Barat yang rusak parah, Sekda memaparkan bahwa karena Kao Barat adalah salah satu wilayah transmigrasi maka saat kunjungan Wakil Menteri Transmigrasi RI beberapa waktu lalu, telah menyarankan agar dibuat proposal
untuk disampaikan ke Pemerintah Pusat sehingga bisa mendapat perhatian.

Pada kesempatan itu, Kepala Balai Perhutanan Sosial Ambon, Ojom Sumantri, dalam sambutannya secara virtual menyatakan dukungan nya dan akan mendukung pihak petani dalam penyediaan benih, pupuk dan obat-obatan sehingga mulai dari penanaman sampai dengan perawatan diharapkan bisa tumbuh dengan baik.

“Kita akan perbanyak tanaman MPTS yang menghasilkan dan saat ini MPTS Pangan maka harus ada kolaborasi atau perpaduan antara tanaman berkayu dengan tanaman semusim atau tanaman holtikultura.

Kegiatan ini bukan hanya awal tetapi ini merupakan kegiatan bersama sehingga bagi areal-areal atau lahan yang terbuka bisa produktif dan mengoptimalisasikan lahan, bahwa lahan yang produktif bisa menghasilkan pangan tetapi juga menghasilkan lingkungan yang semakin segar, baik, hijau yang dapat bermanfaat bagi masyarakat”, pungkas Ojom. (ko).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x